Langsung ke konten utama

5 Keputusan Kontroversial VAR di Piala Dunia 2018, Nomor 1 Terjadi di Final

Piala Dunia 2018 telah selesai. Meski begitu, terdapat beberapa hal yang akan terus dikenang dari perhelatan Piala Dunia kali ini. Salah satu yang tentunya menjadi banyak bahan pembicaraan adalah munculnya teknologi baru dalam sepakbola yang bernama Video Assistant Referees (VAR).

Meski penggunaan VAR dimaksudkan untuk menyempurnakan kinerja wasit dalam mengambil keputusan, namun tak bisa dimungkiri bahwa pemakaian teknologo tersebut memiliki sisi positif dan negative. Tak jarang pula, keputusan yang dibuat wasit meski sudah menggunakan VAR masih mengundang kontroversi.Pada pertandingan antara Portugal kontra Iran di matchday terakhir babak penyisihan Grup B Piala Dunia 2018, Cristiano Ronaldo melakukan tindakan tidak sportif dengan menyikut pemain Iran secara sengaja. Pelanggaran tersebut lekas ditinjau oleh wasit Enrique Caceres yang menggunakan VAR.

Hanya saja, setelah cukup lama melakukan peninjauan, keputusan yang dibuat Caceres justru tidak memuaskan fans Iran. Pasalnya, Ronaldo hanya diberi kartu kuning oleh Caceres. Apabila melihat tayangan ulang, terlihat jelas Ronaldo dengan sengaja menyikut pemain Iran dan dalam kondisi off-the-ball. Pelanggaran tersebut harusnya mendapat hukuman lebih berat seperti kartu merah.
4. Handball Cedric Soares
Masih dari laga Portugal vs Iran, kontroversi kembali terjadi kala wasit Enrique Caceres mengambil keputusan untuk memberikan penalti kepada Iran. Kejadian bermula kala pemain Portugal, Cedric Soares, berusaha menghalau bola yang melintas di kotak penalti. Meski bola memang mengenai tangannya, namun tangan Soares dapat dikatakan tidak aktif.

Dengan kata lain, Soares tanpa sengaja menyentuh bola dengan tangannya, setelah lebih dulu menghalau bola menggunakan kepalanya. Akan tetapi, Caceres memandang itu sebagai pelanggaran dan memberikan penalti kepada Iran. Banyak pihak berspekulasi Caceres sengaja mengambil keputusan tersebut untuk membayar kesalahannya tidak memberikan kartu merah kepada Cristiano Ronaldo sebelumnya.
3. Pelanggaran Birkir Mar Saevarsson
Timnas Argentina bertanding melawan Islandia di matchday pertama babak penyisihan Grup D Piala Dunia 2018. Dalam laga tersebut, Lionel Messi gagal mengeksekusi penalti sehingga pertandingan harus berakhir dengan skor 1-1. Meski begitu, Argnetina seharusnya mendapat penalti lainnya karena bek Islandia, Birkir Mar Saevarsson melakukan pelanggaran di kotak terlarang.

Kala mencoba menghentikan Christian Pavon yang merangsek ke kotak penalti Islandia, Saevarsson melakukan tekel ilegal yang dilakukannya dari posisi belakang. Namun begitu, wasit Szymon Marciniak justru tak menganggap hal tersebut sebagai sebuah pelanggaran meski ia telah meninjaunya menggunakan VAR. Tak ayal, keputusan tersebut membuat fans Argentina geram.
2. Gol Diego Costa
Drama enam gol tersaji kala Timnas Portugal berjumpa Spanyol di matchday pertama babak penyisihan Grup B Piala Dunia 2018. Pada laga tersebut, sebuah kontroversi terjadi kala Diego Costa mencetak gol pertama untuk Spanyol yang menyeimbangkan kedudukan menjadi 1-1, menysul gol penalti Cristiano Ronaldo bagi Portugal.

Pasalnya, sebelum Costa mencetak gol, ia tertangkap jelas melakukan pelanggaran terhadap bek Portugal, Pepe. Costa dengan sengaja menyikut kepala Pepe hingga mantan bek Real Madrid itu tersangkir. Sayangnya, kejadian tersebut tak membuat wasit Gianluca Rocchi tak menghentikan pertandingan. Costa pun lolos dari hukuman atas tindakannya tersebut.
1. Handball Ivan Perisic

Dalam laga final Piala Dunia 2018 antara Timnas Prancis kontra Kroasia, sebuah kontroversi terjadi kala wasit Nestor Pitana memberikan hadiah penalti untuk Timnas Prancis. Kejadian bermula kala tendangan sudut yang dilepaskan Antoine Griezmann yang melayang di atas kotak penalti Kroasia, sebenarnya gagal disundul oleh Blaise Matuidi, namun Ivan Perisic yang mengawal Matuidi justru tanpa sengaja menyentuh bola menggunakan tangannya.

Dalam kasus tersebut, meski tangan Perisic menyentuh bola, seharusnya wasit tak berhak memberikan hukuman handball, lantaran bukan tangan Perisic yang mendatangi bola, namun bola yang mendatangi tangan Perisic. Dengan kata lain, Perisic tidak sengaja menyentuh bola dengan tangannya. Akan tetapi, wasit malah menganggap itu sebagai pelanggaran. Penalti tersebut mengubah seluruh jalannya pertandingan yang semula berlangsung ketat. Prancis pun memenangi Piala Dunia 2018 usai menang 4-2.Sumer

Komentar

Postingan populer dari blog ini

An easy way to get the first 1000 $ from forex

For those of you who are still ordinary, of course, wondering about how to play forex? Many people imagine easy ways, buy currencies at low prices, then sell at high prices. In fact, to be able to do it well and achieve profits, an understanding of the rules and methods of forex trading is summarized in the following 10 points. Forex Trading Can Be Done Anytime And Anywhere The time of opening the forex market is divided into several main trading sessions, namely: Sydney (Australia) Session, Tokyo (Asia) Session, London (Europe) Session, New York (American) Session. These trading sessions open alternately, so as if forex trading takes place without interruption. This fact has a big effect after the birth of online forex trading methods, because it means that forex traders throughout the world can trade 24 hours a day for 5 days a week. You can trade forex before battling to the office, before going to bed at night, or even during work breaks. 2. How To Trade Forex Online Requires...

Cetak 38 Gol, Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Gothia di Swedia

Penulis: Emilius Caesar Alexey Dengan kemenangan itu, tim LKG-SKF membukukan 38 gol dari tujuh laga sejak babak penyisihan grup. Tim LKG-SKF mendapat keuntungan setelah mampu mencetak gol pada 30 detik setelah laga dimulai. Revano Adhiendra mencetak gol pembuka dengan memanfaatkan umpan tarik dari sayap kanan.Gol cepat itu memberi beban bagi Kinna sehingga permainan mereka menjadi tidak teratur. Para pemain Swedia itu lebih sering membuang bola ke luar atau menendang bola ke atas secara sembarangan, demi memotong aliran bola LKG-SKF. "Saya gembira dapat membuka keunggulan bagi LKG-SKF," kata Revano.Pada babak kedua, serangan dari Kinna menjadi terorganisasi dengan lebih baik. Umpan-umpan ke depan dikejar oleh penyerang Rinor Dobraj dan beberapa kali mengancam gawang tim asal Indonesia. Namun, Rabani Tasnim Sidiq membuat keunggulan LKG-SKF bertambah setelah tendangan volinya gagal dihalau kiper Kinna. Kiper tuan rumah mengira bola akan diumpankan, tetapi just...

Punya Mentalitas Besar, Zlatan Ibrahimovic Ternyata Sempat Frustrasi Akibat Cedera Panjang

Pada musim pertamanya bersama Manchester United, Zlatan Ibrahimovic tampil di 46 pertandingan dan mencetak 28 gol. Namun jelang musim 2016-2017 berakhir, Zlatan Ibrahimovic tidak bisa lagi membantu Manchester United akibat cedera panjang.Pemain yang kini telah berusia 36 tahun itu mengalami cedera ligamen lutut dalam pertandingan leg 2 perempat final Liga Europa 2016-2017 menghadapi Anderlecht pada April 2017. Zlatan Ibrahimovic baru kembali bermain setelah absen selama 7 bulan dan hanya mampu membukukan 1 gol dalam 7 pertandingan.Gol tersebut pun hanya mampu ia cetak dalam ajang Piala Liga Inggris saat Manchester United disingkirkan Bristol City. Dengan mentalitas besar yang dimiliki, cedera tersebut ternyata sempat membuat Zlatan Ibrahimovic frustrasi.Dengan usianya yang sudah tidak muda lagi, bukan tidak mungkin cedera tersebut bakal menjadi akhir kariernya. Hal ini membuat Zlatan Ibrahimovic sangat bersyukur bahwa dirinya bisa kembali bermain, meski tidak dapat mempertaha...